Psikologi Guru Akan Dites Secara Berkala Untuk Menghindari Pelecehan

Psikologi Guru Akan Dites Secara Berkala Untuk Menghindari Pelecehan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambangi Gedung Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/8). Dalam kedatangan, KPAI akan menggelar pertemuan dengan pihak kepolisian membahas kasus pelecehan anak di bawah umur, yang dilakukan oleh seorang guru berinisial TS (25) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Didik Sugiarto menjelaskan, pertemuan tersebut untuk membuat kesepahaman antara polisi dengan KPAI agar sesuai dengan Undang-undang tentang anak. 

"Rapat ini mendapat rekomendasi beberapa hal yang tentunya rekomendasi itu akan ditindaklanjuti guna percepat penanganan perkara yang akan didukung semua instasi terkait," kata Didik di Polda Metro Jaya, Rabu (16/8). 

Didik menjelaskan, korban masih di bawah umur sehingga diperlukan peran KPAI agar memberikan perlindungan.

"Untuk tumbuh kembang para korban tidak akan terganggu akibat kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang oknum guru. Kami harus menjaga anak-anak yang merupakan aset bangsa ini mendapatkan pendidikan yang bagus dan merasa nyaman di tempat dia belajar," ujar Didik. 

Sementara itu di tempat yang sama, Ketua KPAI, Susanto menyatakan, dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepannya kasus pelecehan yang melibatkan tenaga pendidik tidak akan terulang lagi. 

"Tentu hari ini adalah pertemuan berharga membahas penanganan kasus ini sekaligus follow up kasus bersangkutan. Kami ingin memastikan agar kasus yang sama tidak berpotensi terjadi berulang," kata Susanto.

Selain test di awal masuk, lanjut Sutanto, pihak sekolah wajib memiliki program berkala untuk melihat kondisi psikologis para pendidik.

"Satuan pendidikan itu harus memastikan guru terseleksi dengan baik, itu yang pertama. Yang kedua memang harus dideteksi-deteksi awal, apakah melalui tes psikologis secara berkala itu merupakan bagian dari teknis," pungkas Sutanto.