Warga Gunungkidul Rela Menjual Ternak Untuk Air Bersih

Warga Gunungkidul Rela Menjual Ternak Untuk Air Bersih
Warga Gunungkidul Rela Menjual Ternak Untuk Air Bersih

Musim kemarau yang melanda wilayah DIY, mulai dirasakan dampaknya oleh penduduk di Kabupaten Gunungkidul. Musim kemarau menyebabkan warga Gunungkidul di beberapa daerah tertentu mulai kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih.


Bahkan demi mendapatkan pasokan air bersih, warga harus menunggu dropping air dari Pemkab Gunungkidul. Tak jarang, warga terpaksa harus membeli air bersih secara mandiri.

Demi membeli air bersih, warga terpaksa harus menjual hewan ternak maupun kayu. Salah satunya adalah Mujiono, warga RT 01 RW 06, Ngricik, Kecamatan Rongkop. Mujiono bersama keluarganya selama musim kemarau ini sudah 3 kali membeli air dari tangki swasta.

"Satu tangki isi 5000 liter itu seharga Rp 120 ribu. Satu tangki bisa digunakan untuk 3 minggu hingga satu bulan," ungkap Mujiono.

Mujiono mengatakan bahwa air bersih yang dibelinya itu digunakan untuk minum, mandi, dan mencuci. Air yang dibeli, sambung Mujiono, juga digunakan untuk minum ternak.

"Beli airnya ya terpaksa jual apa saja yang laku. Jual kayu, ayam juga kambing. Hasil panen juga kadang dijual buat beli air," cerita Mujiono.


Senada dengan Mujiono, Mulyono yang masih tinggal di dusun yang sama, juga terpaksa menjual barangnya demi mencukupi kebutuhan air bersih. Sulitnya mendapatkan air dan terbatasnya jatah dropping air dari pemerintah membuat Mulyono harus membeli air lewat tangki swasta.

"Sudah menjadi kebiasaan saat musim kemarau. Menjual apa saja untuk beli air. Yang laku dijual ya dijual, hasilnya untuk beli air," papar Mulyono.

Mulyono menguraikan bahwa jika dalam kondisi tak memunyai uang, menjual hewan ternak menjadi pilihan pertama. Sebab, menjual hewan ternak lebih mudah dibandingkan menjual barang yang lainnya.

"Kalau jual hewan ternak cepat lakunya. Karena butuh uang cepat untuk beli air ya hewan ternak yang biasanya dijual duluan. Kalau sudah habis ya baru jual barang lainnya. Yang penting laku dan bisa buat beli air," tutup Mulyono. 

0 comments: