Bumi Majapahit Bergema Saat Kiai Se-Jatim Memberi Dukungan Untuk Khofifah

Bumi Majapahit Bergema Saat Kiai Se-Jatim Memberi Dukungan Untuk Khofifah
Bumi Majapahit Bergema Saat Kiai Se-Jatim Memberi Dukungan Untuk Khofifah

Khofifah Indar Parawansa belum memutuskan maju di Pilgub Jawa Timur 2018. Namun, gelombang dukungan terus bermunculan. Mulai dari sejumlah partai politik hingga para kiai kultural mendorong Khofifah maju sebagai calon gubernur.


Terbaru, sekitar 500 kiai pengasuh pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU) se Jawa Timur berkumpul di Institute KH Abd Chalim, Pacet, Mojokerto pada Sabtu (5/8) kemarin. Ratusan kiai non-struktural ini menyepakati lahirnya petisi mendukung Menteri Sosial yang juga Ketum PP Muslimat NU tersebut.

Pembubuhan tanda tangan para kiai ini dikomandoi pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim. "Ada mungkin dari kita, ada yang tidak setuju. Maka jangan menandatangani. Kami hanya mengajak yang setuju," kata Kiai Asep di hadapan para kiai yang serempak menjawab kata "Setuju".

Gelombang dukungan para kiai se Jawa Timur ini tidak hanya bergema di Bumi Majapahit. Pada Kamis (3/8) malam, Khofifah yang diundang dua pondok pesantren di Jember, yaitu Ponpes Nurul Qurnain dan Al Qodiri, juga mendapat 'hidangan' istimewa: dukungan untuk Pilgub Jawa Timur.

KH Yazid Karimullah misalnya. Pengasuh Ponpes Nurul Qurnain ini terang-terangan mengaku siap di belakang Khofifah jika maju Pilgub Jawa Timur. "Mudah-mudahan Ibu Khofifah jadi gubernur. Saya akan tetap berada di belakang Ibu Khofifah," tegas Kiai Yazid.

Berlanjut di Ponpes Al Qodiri. Kali ini Khofifah menjadi duta khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia diminta presiden menyampaikan maafnya kepada pengasuh Ponpes Al Qodiri karena tidak bisa menghadiri undangan majelis jamaah manaqib pimpinan KH Ahmad Muzakki Syah. Presiden baru akan hadir di Al Qodiri pada 13 Agustus.

Usai menyampaikan maaf ketidakhadiran presiden ini kepada ribuan jamaahnya, Kiai Muzakki lantas menyampaikan uneg-unegnya soal program Madrasah Diniyah (Madin) yang diperjuangkan Gubernur Soekarwo selama lima tahun.

Di tengah pidatonya, di hadapan ribuan jamaah manaqib –termasuk Bupati Jember, Faidah yang mendampingi Khofifah-Kiai Muzakki nyeletuk mendoakan Khofifah menjadi penerus Pakde karwo (Soekarwo) sebagai gubernur.


"Di Al Qodiri ada banyak santri, santri baru saja ada 300. Kenapa banyak, karena ada Madin. Di sana ada Madin, programnya Pak Karwo, Pak Gubernur. Sudah lima tahun. lah mudah-mudahan ini, Ibu Khofifah, kalau jadi gubernur, programnya Pak Karwo diteruskan. Allahumma, Amin. Mudah-mudahan atas izin Allah," kata Kiai Muzakki diamini ribuan jemaahnya. 

Pada 23 Juli, dukungan untuk Khofifah juga datang dari Pulau Madura. Saat itu, para kiai hingga pengusaha asal Pulau Garam, yang menamakan diri Aliansi Santri, Pemuda, Ekonom, dan Kiai (Aspek) juga mendeklarasikan diri mendukung Khofifah sebagai gubernur.

Kemudian, selain poros kiai dan santri, gelombang dukungan juga datang dari partai politik. Ini dikatakan sendiri oleh Khofifah saat berada di Jember dan di Mojokerto kemarin. 

"Ada beberapa partai (di antara 10 partai di DPRD Jatim), mungkin lebih dari separuh menyampaikan: kalau Mbak Khofifah maju kita mau mendukung tanpa syarat. Sudah begitu bahasanya," ucap Khofifah waktu itu.

0 comments: