Sepi Pembeli, Pengakuan Pengusaha Parsel Mendapatkan Keuntungan Sampai 3 Kali Lipat

Sepi Pembeli, Pengakuan Pengusaha Parsel Mendapatkan Keuntungan Sampai 3 Kali Lipat
Sepi Pembeli, Pengakuan Pengusaha Parsel Mendapatkan Keuntungan Sampai 3 Kali Lipat

Pedagang parsel Cikini mengeluhkan sepinya pembeli jelang Lebaran. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembeli parcel jauh lebih sedikit pada tahun ini. 


Salah satu pedagang parsel makanan Usman, mengatakan penjualan parsel miliknya tidak seramai tahun lalu. Tahun ini, masyarakat tidak terlalu antusias membeli paket berisi jenis makanan dan minuman tersebut. 

"Sepi mba, dari tadi pagi belum sampai 100 pesanan yang kita kerjakan. Kalau tahun lalu kita bisa kejar lebih dari itu sampai siang," ujarnya saat ditemui di Cikini, Jakarta, Sabtu (24/6).

Usman mengatakan pendapatan tahun ini jauh dari target yang telah ditetapkan. Meskipun tetap memperoleh keuntungan dua sampai tiga kali lipat dari biasanya, namun keuntungan tahun ini tidak sebanyak keuntungan yang diperoleh tahun lalu. 

"Keuntungan kita adalah dua sampai tiga kali lipat dari biasanya, karena hari biasa kan jarang yang beli parsel. Tapi kalau dibanding tahun lalu, itu masih jauh," jelas Usman. 


Penurunan pendapatan penjualan parsel tahun ini juga disebabkan adanya larangan dari pemerintah setempat untuk berjualan di lokasi trotoar. Di mana tahun sebelumnya, pedagang sering memanfaatkan tempat tersebut untuk berjualan supaya lebih mudah dilihat oleh pembeli. 

"Kita kan enggak boleh jualan di trotoar, bisanya didalam pasar. Kalau di trotoar gampang dilihat pembeli kalau ke dalam malas mereka jalan jauh. Paling langganan yang sudah biasa ke sini dia pesan ke sini lagi. Kalau yang baru biasanya suka pesan yang dekat jalan," tegasnya. 

Selain karena larangan berjualan di trotoar, banyaknya masyarakat yang berjualan parsel di tempat lain juga membuat toko parsel di Cikini semakin sepi. "Banyak di daerah lain yang buka, kayak di Jatinegara dulu disana belum ada. Ini dari kemarin saya lihat sudah ramai," imbuhnya. 

Usman menjelaskan, satu bingkisan parsel khusus untuk membungkus diberi harga Rp 100.000. Sementara, untuk bingkisan dengan jenis makanan dan minuman dibeli di tempat dihargai Rp 250.000 hingga Rp 2.000.000 sesuai dengan isi parsel. 


"Kalau bawa sendiri bungkus disini kita hargai Rp 100.000, tapi kalau beli jadi ada yang Rp 250.000 sampai Rp 2.000.000 tergantung isinya," katanya. 

Usman berharap dagangan parsel miliknya masih akan ramai pembeli mengingat masa Lebaran biasanya masih akan berlangsung seminggu setelah hari H. "Masih berharap laku sih, biasanya setelah hari H masih banyak mesen. Karena kan kantor-kantor akan masuk lagi abis Lebaran," pungkasnya.

0 comments: