Rizieq Tidak Pulang Ke Indonesia, Dari Malaysia Kembali Ke Saudi

Rizieq Tidak Pulang Ke Indonesia, Dari Malaysia Kembali Ke Saudi
Rizieq Tidak Pulang Ke Indonesia, Dari Malaysia Kembali Ke Saudi

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengancam akan menjemput paksa Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang mangkir dari panggilan. Polisi melayangkan panggilan terhadap Rizieq terkait kasus dugaan chat pornografi dengan tersangka kasus makar Firza Husein.

Beberapa hari lalu diketahui Habib Rizieq tengah sidang kandidat doktor di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Nilai, Negeri Sembilan. Rizieq diketahui memulai S3 pada September 2012 di Program Dakwah dan Pengurusan Islam, Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan.

Kuasa hukum Rizieq, Sugito Atmoprawiro mengatakan setelah dari Negeri Jiran kliennya tidak langsung kembali ke Tanah Air. Rizieq melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi.

"Saya dengar urus disertasi, sidang terbuka dan tertutup sudah selesai. Saya dengar balik lagi ke Mekkah persiapan untuk ibadah puasa," katanya kepada merdeka.com, Senin (15/5).

Sugito mengaku mendapat informasi tersebut dari beberapa orang dekat Rizieq yang menemani ke Malaysia. Sudah beberapa hari ini Sugito tidak kontak dengan Rizieq.

"Sudah tiga hari saya tidak komunikasi. Saya dengar dari beberapa pengurus dan tokoh yang ikut ke Malaysia," ungkapnya.

Dia mempersilakan jika polisi menyatakan Rizieq ke luar negeri karena menghindari pemeriksaan. Menurutnya, selama ini Rizieq sudah kooperatif jika ada panggilan.

"Habib selama ini kooperatif. Mungkin inisiatifnya tidak pulang tunggu waktu yang tepat. Karena polisi terkesan emosional dalam kasus ini," tuturnya.

Sugito curiga kasus Rizieq kembali diangkat setelah Basuki T Purnama divonis bersalah oleh pengadilan. "Saya duga ini semua dikondisikan ada upaya menggiring opini memojokan habib," tandasnya.


Sebelumnya, Pihak Polda Metro Jaya telah melayangkan panggilan kedua terhadap Rizieq terkait kasus dugaan chat pornografi dengan tersangka kasus makar Firza Husen. Panggilan ini sudah dilayangkan pada 8 Mei lalu, namun Rizieq mangkir.

"Iya sudah kita layangkan dan tidak hadir. Ya kita akan melakukan penjemputan paksa sesampainya beliau di Indonesia. Ya nanti jika beliau sudah di Jakarta kita akan langsung jemput paksa, dan kita (tim) sudah pantau terus keberadaan beliau," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (12/5).

Polda Metro telah bekerja sama dengan pihak ke Imigrasi untuk menangani kasus ini. "Ya tentu kita pasti melakukan kerja sama dengan pihak Imigrasi," ujarnya.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Polri akan meminta bantuan Interpol untuk memulangkan Rizieq. Setyo menuturkan, jika nanti hasil pengembangan penyidik memerlukan bantuan Interpol, Polri akan segera mengirimkan surat permintaan red notice untuk pentolan FPI tersebut. 

"Meminta bantuan NCB Interpol untuk mengeluarkan red notice. Red notice itu untuk meminta kepada Interpol untuk melakukan upaya paksa membawa paksa ke negara asalnya," timpal dia.

Rizieq sudah membantah kebenaran rekaman percakapan dirinya dengan Firza. Menurutnya, rekaman tersebut merupakan fitnah. "Rekaman fitnah yang mengatasnamakan Firza dan saya itu adalah fitnah," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2).

Menurut Rizieq, Firza juga telah membantah atas hal tersebut melalui pengacaranya, Yakub Arupalaka. "Di mana Firza menolak ada rekaman foto suara. Beliau menolak dan tidak tahu sama sekali," tandasnya. 

Firza menegaskan bukan orang dalam chat bernada porno diduga bersama pimpinan FPI Rizieq Syihab. Firza juga menegaskan foto-foto vulgar dalam chat tersebut adalah bukan dirinya. 

0 comments: