Kekeringan Terjadi Di 3 Kelurahan Semarang


Kekeringan Terjadi Di 3 Kelurahan Semarang
Kekeringan Terjadi Di 3 Kelurahan Semarang
Memasuki puncak musim kemarau, sejumlah kelurahan mengalami kekeringan hingga menyebabkan mengeringnya sejumlah mata air maupun sumur yang menjadi tumpuan warga untuk kebutuhan sehari-hari.


Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Semarang, setidaknya ada tiga kelurahan yang mengalami kekeringan hingga memasuki bulan September ini, yaitu Kelurahan Sukorejo Gunungpati, Kelurahan Rowosari Tembalang dan Kelurahan Kemijen.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Agus Harmunanto menyebutkan, kekeringan yang melanda sejumlah kelurahan tersebut belum masuk dalam kategori serius karena hanya melanda sejumlah RW yang memang tidak memiliki sumber air yang cukup.

"Tapi cakupannya hanya RW, jadi tidak terlalu luas, dan masih kita atasi dengan koordinasi bersama PDAM. Karena di tiga wilayah itu belum terjangkau jaringan PDAM," sebut Agus kepada wartawan, Jumat (8/9).

Untuk menyiasati kekeringan tersebut, pihaknya saat ini menyiagakan bantuan pasokan air tangki jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menyuplai air bersih di tiga kelurahan tersebut.


"Untuk bantuan air bersih kebutuhan hidup, kami siap menyuplai sesuai permintaan bantuan yang ada. Tapi ada kemarin yang meminta bantuan untuk mengairi sawah, ya kami tidak bisa," ujarnya.

Sementara itu, Humas PDAM Tirta Moedal, Joko Purwanto mengungkapkan, cakupan pelayanan yang pihaknya berikan memang baru mencapai 62 persen.

Untuk sejumlah kelurahan yang mengalami kekeringan tersebut, pihaknya memberikan batuan droping air bersih yang diolah dari tiga sumber yaitu, mata air, air permukaan dan sumur dalam yang telah diolah.

"Tiga kelurahan yang di dropping air bersih yakni Deliksari, Rowosari dan Kemijen. Untuk bantuan hari Jumat (9/8) ini sudah ada empat tangki dengan kapasitas per tangki 5.000 liter," sebutnya.

0 comments: